ADSENSE 336 x 280
![]() |
bandar narkoba malaysia |
Setelah Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar aparat hukum menembak pengedar narkoba dua minggu kemarin, petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) telah menembak mati seorang terduga bandar narkoba warga negara Malaysia.
ADSENSE Link Ads 200 x 90
style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Lato; font-size: 18px; line-height: 27px; margin-bottom: 26px; text-align: justify; word-wrap: break-word;">
Dilansir dari bbc.com pada Kamis (10/8/2017), Seorang pria berwarganegara Malaysia Cheng Kheng Hoe alias Ahoi, ditembak mati Minggu (06/08/2017) di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, karena dianggap melawan petugas pria tersebut diduga menyelundupkan 17kg sabu.
ADSENSE 336 x 280
dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
“Dia yang mengatur pesan barangnya, kemudian (mengatur) barangnya dimasukkan lewat mana, siapa yang bawa, caranya bagaimana, itu yang disebut pengendali atau aktor intelektualnya,” kata Kabag humas BNN, Sulistiandriatmoko.
Ahoi adalah warga asing pertama yang ditembak mati oleh aparat BNN Indoensia setelah Presiden Joko Widodo berpidato pada Juli lalu. Didalam pidatonya, presiden menginstruksikan agar aparatnya menembak mati pengedar narkoba asal negara lain.
Selain presiden, Kapolri Jendral Tito Karnavian juga menegaskan hal yang sama, alasanya Indonesia adalah “pasar baru peredaran narkoba” setelah Filipina.
“pengangkapan satu ton narkotika jenis sabu di Anyer, Provinsi Banten, pertengahan Juli lalu adalah sebagai bukti Indonesia merupakan pasar baru peredaran narkoba”, ujar Tito.
Pada dua tahun lalu, dalam pidatonya presiden mengungkap data yang dilansir BNN bahwa tiap hari ada 50 orang warga Indonesia meninggal karena narkoba. Disebutnya juga ada 4,2 juta orang pengguna narkoba yang direhabilitasi dan 1,2 juta orang pengguna yang tidak dapat direhabilitasi.
Sementara itu, pada tahun 2015 Indonesia telah mengeksekusi mati 14 orang yang semuanya adalah terpidana gembong narkoba, walaupun mendapat kritikan para pegiat HAM.
Kabag humas BNN, Sulistiandriatmoko, juga menambahkan pada temuan BNN terbaru menyebutkan, dibandingkan warga negara Taiwan, Cina, dan beberapa negara Afrika, penangkapan warga negara Malaysia dalam kasus narkoba mengalami peningkatan “cukup signifikan” dalam satu terakhir, kata Sulistiandratmoko.
Sumber http://www.suratkabar.id/47827/news/sesuai-intruksi-presiden-jokowi-bandar-narkoba-asal-malaysia-korban-pertama-tembak-di-tempat
0 Response to "Bandar Narkoba Asal Malaysia ‘Korban Pertama’ Tembak di Tempat"
Posting Komentar