ADSENSE 336 x 280
![]() |
Heboh!!! Rompi Marinir AS ROBEK Oleh Senapan Serbu buatan PT Pindad |
HAWAII -Senjata produksi dalam negeri menunjukkan keandalannya di kancah internasional.
Terbaru diperlihatkan Senapan Serbu Varian 1 (SS1 V1) buatan PT Pindad (Persero) milik Marinir TNI AL yang mampu menjebol rompi antipeluru Korps Marinis AS (USMC).
Itu terjadi saat setting senjata atau zeroing dalam rangkaian Latihan Rim of Pacific di Kaneohe Bay Marine Corps Base, Hawaii, Honolulu, AS, beberapa waktu lalu.
Komandan Satgas Marinir Indonesia Mayor Mar Indra Fauzi Umar yang membawa 45 anggota pilihan dari Indonesia menyatakan, zeroing senjata dilaksanakan Indonesia, AS, dan Australia yang tergabung dalam satu kompi. "Seluruh unsur kompi seharusnya melakukan zeroing, tapi minus New Zealand,"katanya dalam keterangan pers di Jakarta kemarin.
Menurut Indra, program zeroing senjata merupakan program tambahan sebelum latihan sebenarnya digelar. Zeroing dilakukan untuk membedah setting dan perkenalan senjata yang dipakai anggota kompi. "Zeroing untuk mengenalkan senjata, tujuannya agar bidikan tepat,"kata Indra. Proses pengenalan senjata antaranggota kompi itu merupakan peristiwa menarik yang ditunggu-tunggu dalam event latihan bersama.
Setiap negara yang mengirimkan pasukan dalam latihan multilateral biasanya memiliki rasa ingin tahu dan penasaran terhadap senjata yang dipergunakan kontingen negara lain. "Saat itu USMC menggunakan senjata jenis M4, Australia menggunakan Steyr, dan kita (Indonesia) menggunakan produk Pindad," tutur Indra.
Uji tembak dilakukan dalam jarak standar zeroing, yakni 25 meter, atau seperempat dari jarak menembak sebenarnya pada saat latihan. Seluruh jenis senjata yang akan dipergunakan dalam latihan harus melalui proses zeroing agar dalam satu kompi saling mengetahui kekurangan dan kelebihan perangkat anggota kompi lain. Selain senjata, USMC awalnya menawarkan body armour vest atau rompi antipeluru dan helm untuk dipergunakan dalam latihan.
Namun setelah rompi standar mereka tertembus peluru buatan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
Pindad, USMC membuat laporan
resmi kepada atasan mereka. â€Di lapangan akhirnya laris senjata kita
dicoba sama mereka (kontingen negara lain),†tutur Indra.
Ditemui di Waikiki Beach, Hawaii, perwira menengah yang sehari-hari menjabat sebagai Pabandya Spers Pasmar-2 Jakarta itu menyatakan, berita tembusnya rompi dan helm standar tempur USMC itu menyebar dengan cepat. "Pada acara jamuan makan di KRI Diponegoro kemarin (Kamis, 7/6)) ada Perwira Bintang Satu USMC yang crosscheck ke saya," ujarnya.
Pria asal Sumatera Selatan ini menambahkan, armour plate atau baja penahan laju peluru pada rompi yang dapat ditembus senjata Indonesia memiliki ketebalan hingga 1,75 milimeter. "Sama M4 dan Steyr cuma penyok, sama peluru kaliber 5,56 milimeter Pindad tembus," ungkapnya.
Kendati dapat menembus peranti keamanan milik USMC, SS1 V1 tidak dilarang untuk turut dipergunakan dalam latihan pada Fit Phase, di mana seluruh peserta latihan akan melakukan manuver lapangan dan mempergunakan peluru tajam. "Ini isu besar di kalangan USMC, tapi senjata kita tidak sampai dibongkar. Besok tetap turun lapangan," ujarnya.
Keunggulan SS1 V1 buatan Pindad yang dapat melampaui Steyr dan M4 diakui Indra dapat menaikkan moral dan kepercayaan diri pasukan. Bahkan, usai peristiwa itu barak tempat kontingen Indonesia berkemah sempat didatangi beberapa anggota marinir asing untuk berkenalan dan bertukar cenderamata. "Bahkan, komandan basis memuji, katanya kalau Marinir kita disuruh nembak berlian, pasti kena," kata Indra.
Hingga Agustus mendatang, sebanyak 45 orang anggota Marinir TNI AL akan mengikuti latihan perang bersama dan tergabung dengan 27 negara peserta Rim of Pacific. Latihan yang diselenggarakan AL AS dua tahun sekali di Hawaii itu merupakan latihan multilateral terbesar di dunia.
Pertempuran Amfibi
Bukan hal mengherankan peluru dari SS1 V1 mampu merobek rompi tim Marinir AS. Peluru itu memang dibuat khusus untuk pertempuran amfibi. Peluru dirancang untuk menembus baja atau pun pelindung keras lainnya. Direktur Utama PT Pindad (persero) Silmy Karim menjelaskan, pada dasarnya kekuatan senjata ditopang kekuatan peluru yang mumpuni.
Artinya, keunggulan senjata tidak hanya bertumpu pada proses mekanik sistem di dalamnya, peran dari amunisi juga sangat berpengaruh. "Senjata dan peluru memang dirancang khusus agar memiliki spesifikasi yang memiliki nilai lebih ketimbang buatan luar negeri. Kita senang karena dengan diakuinya senjata dan peluru tersebut, senjata maupun peluru buatan dalam negeri mampu bersaing. Kita pun berterima kasih karena TNI semakin percaya dengan senjata buatan dalam negeri," kata Silmy kepada KORAN SINDO tadi malam.
Untuk diketahui, peluru terdiri atas pelor dan isian dorong. PT Pindad merancang khusus pelor tersebut agar mampu melumpuhkan lawan dan menembus baja. Peluru untuk pertempuran laut inipun dibuat sedemikian rupa agar bisa juga menembus pertempuran darat. Silmy menegaskan, di masa mendatang inovasi-inovasi lain segera dilakukan PT Pindad, mencakup teknologi kendaraan, senjata, maupun peluru.
"Saya dengar tentara marinir dari negara lain turut tertarik mencoba senjata dan peluru itu saat event berlangsung. Ini menjadi salah satu kebanggaan kita, masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Sumber http://bit.ly/2yLptHP
ADSENSE 336 x 280
dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
Ditemui di Waikiki Beach, Hawaii, perwira menengah yang sehari-hari menjabat sebagai Pabandya Spers Pasmar-2 Jakarta itu menyatakan, berita tembusnya rompi dan helm standar tempur USMC itu menyebar dengan cepat. "Pada acara jamuan makan di KRI Diponegoro kemarin (Kamis, 7/6)) ada Perwira Bintang Satu USMC yang crosscheck ke saya," ujarnya.
Pria asal Sumatera Selatan ini menambahkan, armour plate atau baja penahan laju peluru pada rompi yang dapat ditembus senjata Indonesia memiliki ketebalan hingga 1,75 milimeter. "Sama M4 dan Steyr cuma penyok, sama peluru kaliber 5,56 milimeter Pindad tembus," ungkapnya.
Kendati dapat menembus peranti keamanan milik USMC, SS1 V1 tidak dilarang untuk turut dipergunakan dalam latihan pada Fit Phase, di mana seluruh peserta latihan akan melakukan manuver lapangan dan mempergunakan peluru tajam. "Ini isu besar di kalangan USMC, tapi senjata kita tidak sampai dibongkar. Besok tetap turun lapangan," ujarnya.
Keunggulan SS1 V1 buatan Pindad yang dapat melampaui Steyr dan M4 diakui Indra dapat menaikkan moral dan kepercayaan diri pasukan. Bahkan, usai peristiwa itu barak tempat kontingen Indonesia berkemah sempat didatangi beberapa anggota marinir asing untuk berkenalan dan bertukar cenderamata. "Bahkan, komandan basis memuji, katanya kalau Marinir kita disuruh nembak berlian, pasti kena," kata Indra.
Hingga Agustus mendatang, sebanyak 45 orang anggota Marinir TNI AL akan mengikuti latihan perang bersama dan tergabung dengan 27 negara peserta Rim of Pacific. Latihan yang diselenggarakan AL AS dua tahun sekali di Hawaii itu merupakan latihan multilateral terbesar di dunia.
Pertempuran Amfibi
Bukan hal mengherankan peluru dari SS1 V1 mampu merobek rompi tim Marinir AS. Peluru itu memang dibuat khusus untuk pertempuran amfibi. Peluru dirancang untuk menembus baja atau pun pelindung keras lainnya. Direktur Utama PT Pindad (persero) Silmy Karim menjelaskan, pada dasarnya kekuatan senjata ditopang kekuatan peluru yang mumpuni.
Artinya, keunggulan senjata tidak hanya bertumpu pada proses mekanik sistem di dalamnya, peran dari amunisi juga sangat berpengaruh. "Senjata dan peluru memang dirancang khusus agar memiliki spesifikasi yang memiliki nilai lebih ketimbang buatan luar negeri. Kita senang karena dengan diakuinya senjata dan peluru tersebut, senjata maupun peluru buatan dalam negeri mampu bersaing. Kita pun berterima kasih karena TNI semakin percaya dengan senjata buatan dalam negeri," kata Silmy kepada KORAN SINDO tadi malam.
Untuk diketahui, peluru terdiri atas pelor dan isian dorong. PT Pindad merancang khusus pelor tersebut agar mampu melumpuhkan lawan dan menembus baja. Peluru untuk pertempuran laut inipun dibuat sedemikian rupa agar bisa juga menembus pertempuran darat. Silmy menegaskan, di masa mendatang inovasi-inovasi lain segera dilakukan PT Pindad, mencakup teknologi kendaraan, senjata, maupun peluru.
"Saya dengar tentara marinir dari negara lain turut tertarik mencoba senjata dan peluru itu saat event berlangsung. Ini menjadi salah satu kebanggaan kita, masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Sumber http://bit.ly/2yLptHP
0 Response to "Heboh!!! Rompi Marinir AS ROBEK Oleh Senapan Serbu buatan PT Pindad"
Posting Komentar