ADSENSE 336 x 280
![]() |
Uran-9 Combat Robot
Russia's Universal Robots.
Rostec State Corporation
|
Rusia merancang tank ini sebagai drone darat, kendaraan tempur yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Armata T-14 adalah main battle tank (MBT) generasi baru untuk menggantikan tank tempur Rusia T-72 dan T-80 yang dinilai sudah uzur.
Armata juga dirancang menggantikan tank tempur utama milik Rusia saat ini, T-90, yang diproduksi sejak 1992. Tank buatan Uralvagonzavod, produsen tank terbesar di dunia, tersebut adalah terobosan baru pengembangan kendaraan tempur lapis baja di Rusia dan dunia.
Keunggulan Armata adalah sistem pengendali jarak jauh dan teknologi lapisan pelindung. Seperti dilaporkan Associated Press, Armata T-14 mempunyai beberapa lapis sistem proteksi selain pelindung utama dari baja tebal yang menjadi standar keamanan tank tempur. Tank ini punya sistem pelindung yang bekerja dengan menembak atau memantulkan proyektil yang ditembakkan musuh.
Tank berbobot 48 ton itu memiliki susunan sistem proteksi reaktif. Sistem ini dirancang bisa meledak saat ada benturan atau tembakan misil lawan untuk mengurangi risiko kerusakan pada lapisan pelindung utama. Beberapa laporan mengindikasikan T-14 mungkin dilapisi pelat kombinasi keramik-baja. Pelat jenis ini lebih ringan, tapi 50 persen lebih kuat daripada pelindung baja biasa.
Sistem navigasi dan senjata yang
ADSENSE Link Ads 200 x 90
canggih membuat Armata cukup dioperasikan
oleh dua kru, termasuk komandan dan pengemudi. Inilah tank tempur utama
dengan kru paling sedikit. Tank-tank Rusia sebelumnya bahkan membutuhkan
kru minimal tiga orang. Sementara itu, sebagian besar tank tempur utama
yang diproduksi Barat membutuhkan empat kru untuk pengoperasiannya.
Sedikitnya kru membuat T-14 memiliki lebih banyak ruang untuk amunisi
dan sistem perlindungan yang solid.
Armata dirancang untuk dikendalikan sebagai kendaraan tempur darat
nirawak. Sistem pengendali digital Armata membuat pengoperasian tank
lebih mudah. Operator bahkan bisa mengubah sistem kendali dan
mengoperasikan tank dari jarak jauh tanpa perlu menempatkan awak di
dalam kendaraan itu. Sistem pengendali itu membuat Armata seperti robot
tempur darat.
Desainer Armata, Ilya Demchenko, mengatakan sistem komputer mengendalikan sebagian besar fungsi teknis tank sehingga para kru bisa berfokus pada tugas kunci mereka. "Bagi para kru, semuanya akan seperti video game, mereka hanya perlu membuat keputusan akhir," seperti dikutip dari Sputniknews.
Kecanggihan Armata membuat kendaraan tempur itu disandingkan dengan tank andalan militer Amerika Serikat, Abrams M-1A2SEPv2. Namun Armata mencuri perhatian dengan kecanggihan sistem pengendali dan lapisan pelindung yang kompleks. Para kru mengoperasikan Armata di dalam kapsul dengan pelindung khusus terpisah dari kompartemen amunisi. Armata disebutkan masih bisa bertarung meski lapisan pelindung luarnya rusak, selama kapsul kru masih melekat.
Berbeda dengan tank lainnya, turet meriam Armata tak berawak dan bisa mengisi ulang peluru secara otomatis. Peluru yang ditembakkan meriam Armata sanggup mencapai radius 5 kilometer dan bisa mengincar helikopter yang terbang rendah.
Presiden Rusia Vladimir Putin menjamin pengembangan militer akan terus berjalan. Meski demikian, Rusia dinilai tetap bakal sulit mengembangkan persenjataan mereka. Ditambah lagi ada Cina yang tengah mengembangkan program tank canggih VT-4 dengan harga lebih murah. Desainer utama VT-4, Feng Yibai, mengatakan tank baru Cina itu bisa disejajarkan dengan Abrams M1A2 atau tank Leopard 2A6 milik Jerman.
Nick de Larrinaga, editor IHS Jane Defence Weekly, memprediksi Rusia bakal sulit menyaingi teknologi persenjataan negara-negara Barat. "Mereka sudah bergantung pada produk Barat, seperti sistem optik elektronik, cip komputer, dan hal sejenisnya yang tidak dibuat Rusia," kata dia. "Ini adalah tantangan besar bagi Rusia untuk mengganti sistem itu."
Sumber http://bit.ly/2DfTLBt
ADSENSE 336 x 280
dan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
Desainer Armata, Ilya Demchenko, mengatakan sistem komputer mengendalikan sebagian besar fungsi teknis tank sehingga para kru bisa berfokus pada tugas kunci mereka. "Bagi para kru, semuanya akan seperti video game, mereka hanya perlu membuat keputusan akhir," seperti dikutip dari Sputniknews.
Kecanggihan Armata membuat kendaraan tempur itu disandingkan dengan tank andalan militer Amerika Serikat, Abrams M-1A2SEPv2. Namun Armata mencuri perhatian dengan kecanggihan sistem pengendali dan lapisan pelindung yang kompleks. Para kru mengoperasikan Armata di dalam kapsul dengan pelindung khusus terpisah dari kompartemen amunisi. Armata disebutkan masih bisa bertarung meski lapisan pelindung luarnya rusak, selama kapsul kru masih melekat.
Berbeda dengan tank lainnya, turet meriam Armata tak berawak dan bisa mengisi ulang peluru secara otomatis. Peluru yang ditembakkan meriam Armata sanggup mencapai radius 5 kilometer dan bisa mengincar helikopter yang terbang rendah.
Presiden Rusia Vladimir Putin menjamin pengembangan militer akan terus berjalan. Meski demikian, Rusia dinilai tetap bakal sulit mengembangkan persenjataan mereka. Ditambah lagi ada Cina yang tengah mengembangkan program tank canggih VT-4 dengan harga lebih murah. Desainer utama VT-4, Feng Yibai, mengatakan tank baru Cina itu bisa disejajarkan dengan Abrams M1A2 atau tank Leopard 2A6 milik Jerman.
Nick de Larrinaga, editor IHS Jane Defence Weekly, memprediksi Rusia bakal sulit menyaingi teknologi persenjataan negara-negara Barat. "Mereka sudah bergantung pada produk Barat, seperti sistem optik elektronik, cip komputer, dan hal sejenisnya yang tidak dibuat Rusia," kata dia. "Ini adalah tantangan besar bagi Rusia untuk mengganti sistem itu."
Sumber http://bit.ly/2DfTLBt
0 Response to "Canggih! Ini Spesifikasi Tank Robot Otomatis Milik Rusia"
Posting Komentar